Rabu, 13 April 2011

Berburu Kuliner Soto Ikan ke Cibinong

CIBINONG - Malam minggu tanggal 2 April 2011, penulis diajak oleh Sepupu penulis untuk mencoba soto ikan yang ada di daerah Cibinong. Mendengar ajakan sepupu ini, penulis agak heran, apakah memang di daerah Cibinong ada tempat kuliner yang layak untuk diburu? Terus terang selama ini penulis belum pernah mendapatkan informasi tentang adanya lokasi kuliner di Cibinong yang terkenal atau unik. Menurut sepupu penulis, soto ikan di tempat ini layak untuk dicoba, karena dia pernah sekali datang ke tempat ini.



Penasaran dengan informasi dan ajakan ini, maka penulis segera menerima ajakan ini. Namun sepupu penulis mengaku bahwa tidak begitu ingat jalan menuju lokasi kuliner ini. Hanya dia ingat alamatnya di Jl. Mayor Oking. Bermodal ingatan itu, maka penulis dan sepupu pun berangkat menuju lokasi kuliner ini.



Perjalanan ditempuh melalui Jalan Raya Bogor, ketika sampai di pertigaan Cibinong (setelah turun dari flyover, kami pun mengambil jalan ke kiri menuju ke Jalan Tol Jagorawi, inilah Jalan Mayor Oking. Ternyata tidak sulit juga untuk mencari lokasi kuliner ini, karena di depan rumah makan ini terpampang sebuah spanduk berwarna kuning yang bertuliskan "SOTO IKAN". Nama Rumah Makannya adalah RM. CIRIUNG INDAH. Lokasinya tepat di sebelah kiri jalan, arah dari pertigaan Cibinong ke Citeureup/Jalan Tol Jagorawi. Alamatnya adalah Jalan Mayor Oking 123, Ciriung, Cibinong. Nomor Telepon +62 021-8752849, +62 021-32919017, +62 021-95149897 dan +62 0812 10229989.

Rumah Makan ini buka setiap hari (termasuk juga hari libur mulai pukul 08.00 s.d. 21.00 WIB).


Kebetulan ketika sampai di tempat ini, keadaannya sedang tidak ada pengunjung. Namun ketika kami telah memesan menu sudah ada beberapa rombongan pengunjung yang singgah ke rumah makan ini. Kami bersyukur, bahwa kami tidak perlu menunggu terlalu lama, pesanan kami sudah siap dihidangkan. kami memesan 2 (dua) porsi Soto Ikan Gurame masing-masing berukuran 8 ons, sate ayam, gado-gado, dan cap cai. Soto ikannya dengan kuah berwarna kuning dan aroma rempah-rempah yang cukup khas.



Memang rasa soto ikan di tempat ini sedikit unik, dengan ikan gurame yang gurih dan kuah yang rasanya asam, pedas, dan asin menjadikan hidangan ini sangat cocok apabila disantap pada siang hari dalam cuaca yang panas karena terasa sangat segar.



Ikan gurame yang dihidangkan di sini sangat segar karena ikannya ini dipelihara di kolam dan ketika ada pengunjung yang memesan, barulah ikan tersebut ditangkap dan diolah. Bumbu yang digunakan untuk soto ikan ini terdiri dari terdiri dari cabai, bawang, serai, kunyit, jahe, dan belimbing wuluh, dan dihargai sebesar Rp 8.000 per ons.



Selain menu andalan Soto ikan Gurame, di rumah makan ini juga menyediakan menu Sop Buntut yang dihargai sebesar Rp 27.500 per porsi dan Sop Buntut Goreng dengan harga Rp 32.500 per porsi. Menurut sepupu penulis, sop buntut di tempat ini juga sangat enak dan empuk. Namun pada malam itu, penulis ingin mencoba dulu soto ikan. Mungkin di lain waktu, penulis akan berkunjung lagi untuk mencoba sop buntut.



Namun untuk mencapai rumah makan ini, kita harus menghadapi kemacetan di Pasar Cibinong atau di Citeureup. Akibatnya mungkin sebagian orang malas untuk datang ke tempat ini. Namun untuk mengantisipasi hal ini, rumah makan ini menerima sistem pesan dan antar (delivery order).



Penilaian Penulis:

Soto ikannya cukup segar, namun sayangnya terlalu asin. Jadi apabila ingin memesan dan tidak suka asin, maka bisa meminta untuk dikurangi garam.

Bumbu rempahnya cukup terasa, namun menurut penulis, akan lebih segar lagi apabila dalam soto ikan tersebut ditambah dengan nanas.

Sebaiknya menikmati soto ikan pada siang hari ketika cuaca panas.

Secara keseluruhan, nilai yang dapat diberikan atas hidangan di tempat ini adalah 70.



Peta menuju tempat ini:

View Larger Map

Jumat, 17 Desember 2010

Menikmati Masakan Jawa Dengan Nuansa Eksotis di Warung Mbah Jingkrak

JAKARTA SELATAN - Kali ini penulis menemukan satu lagi lokasi kuliner yang cukup unik. Setelah dari pagi penulis sibuk mencari handphone pengganti, karena handphone milik penulis rusak. Sangat sulit mencari handphone yang memiliki banyak fitur namun dengan harga yang terjangkau. Karena penulis membutuhkan handphone yang dapat mendukung kerja penulis serta dapat juga mendukung penulis dalam meliputi berbagai lokasi kuliner sebagai bahan untuk artikel di blog Berburu Kuliner ini. Akhirnya penulis membeli handphone Nokia E5 yang memiliki berbagai fitur canggih, termasuk juga kamera 5 mega pixel, fasilitas GPS yang dilengkapi dengan peta Jakarta dan Indonesia. Handphone ini dapat dibeli adalah berkat penghasilan yang penulis peroleh dari IDBlognetwork (suatu jaringan penyedia iklan-iklan premium di Indonesia dan ini merupakan situs CARA BERIKLAN DI INTERNET yang paling praktis dan tepat saat ini) yang telah membayarkan honor atas tulisan-tulisan sebelumnya yang dimuat di blog Berburu Kuliner ini. Nokia E5 ini sangat cocok untuk penulis yang sangat sibuk dengan aktivitas sehari-hari, sehingga perlu sebuah alat komunikasi yang dapat tetap terhubung dengan rekan-rekan, baik melalui chat maupun email, terutama untuk mengecek apabila ada tugas melakukan review melalui tulisan dari IDBlognetwork.

Kembali ke topik kita, kali ini penulis mencoba sebuah lokasi kuliner di bilangan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Setiabudi Tengah 11 Jakarta Selatan. Terletak tidak jauh dari Hotel Four Seasons. Nama rumah makannya adalah WARUNG MBAH JINGKRAK. Nama rumah makan ini cukup unik, demikian juga suasana makan di dalamnya. Masakan yang disajikan di sini adalah masakan khas Jawa dan menunya cukup banyak. Istimewa di tempat ini adalah suasana dari rumah makan ini. Tempat makannya berada di tempat terbuka di samping sebuah kolam dan taman. Suasananya seperti di pedesaan dan sangat cocok sebagai tempat makan sambil mengobrol dengan teman.

Yang unik di sini, setiap pelayan pria mengenakan blangkon (yaitu topi yang biasa dipakai dalam adat Jawa Tengah dan Yogyakarta). Selain itu, di rumah makan ini juga terpajang aneka koleksi, mulai dari rokok-rokok tradisional dari seluruh Indonesia, Kecap tradisional yang dikemas dalam botol yang berasal dari seluruh Indonesia, miniatur sepeda ontel.
Pada dinding tampak koleksi aneka bungkus rokok tradisional dari seluruh daerah di Indonesia

Apabila kita mengunjungi rumah makan ini pada jam makan (terutama pada hari kerja), maka bersiap-siaplah untuk mengantri. Namun apabila Anda tidak ingin mengantri, bisa juga melakukan reserved melalui nomor telepon +62 (021) 5252605 atau nomor faksimili +62 (021) 52906544. Kebetulan pada saat penulis mengunjungi tempat ini bersama 2 rekan penulis dan tanpa memesan terlebih dahulu sehingga penulis harus menunggu untuk mendapatkan meja.

Ketika kita memasuki rumah makan ini, maka akan disambut oleh seorang pelayan yang akan mencatat setiap menu yang akan kita pilih. Sedangkan menunya tersebut telah terhidang dalam meja panjang, sehingga pengunjung tinggal melihat dan memesan sesuai dengan selera. Setelah pesanan dicatat, maka pengunjung akan diarahkan ke tempat duduk yang telah ditentukan sambil menunggu pesanan disajikan.

Sambil menunggu pesanan datang, pengunjung dapat menikmati suasana dan pemandangan di rumah makan ini sambil mengobrol. Kesempatan ini tidak disia-siakan penulis untuk langsung mengabadikan rumah makan ini sambil mencoba kamera dari handphone baru Nokia E5.

Setelah pesanan kami dihidangkan, kamipun dengan lahap menikmati makanan tersebut. Cita rasa dari masakan di rumah makan ini cukup lumayan dengan masakan dan cita rasa khas Jawa Tengah. Anda yang tidak tahan dengan masakan pedas, agar berhati-hatilah dalam memilih menu makanan di sini, karena beberapa jenis hidangan menggunakan bumbu cabe yang cukup pedas. Penulis juga tertarik dengan aneka minuman yang disajikan di tempat ini dengan nama-nama unik. Seperti Es Kolor Hijau, yang terdiri dari campuran kelapa muda, tape ketan, dawet dan selasih; Es Jujur, yang terdiri dari kelapa muda, selasih, jeruk nipis; Es Buaya Darat, yang terdiri dari lidah buaya, selasih dan lemon. Penasaran dengan nama-nama es ini penulis mencoba untuk mencicipi Es Kolor Hijau dan Es Surga, yang terdiri dari sirsak dan kelapa muda. Es-nya terasa segar sehingga menghilangkan rasa haus pada siang itu.

Penulis merekomendasikan tempat ini sebagai salah satu tempat yang layak untuk dicoba, apalagi sebagai tempat untuk melepas lelah sambil mengisi perut dan mengobrol. Namun sayangnya, harga dari masakan yang disajikan di sini terhitung agak mahal. Penulis mencoba menu-menu sebagai berikut:
-Ayam Kawul (ayam goreng) seharga Rp 15.500 per potong
-Cumi-cumi (cumi kering asin) seharga Rp 20.000 per porsi
-Oseng daun pepaya seharga Rp 8.200 per porsi
-Oseng kacang panjang seharga Rp 8.200 per porsi
-Oseng kikil sapi seharga Rp 12.490 per porsi
-Sayur sop Ndeso seharga Rp 7.000 per porsi
-Telor bacem seharga Rp 4.000 per butir
-Tempe Mendoan seharga Rp 5.000 per potong
-Nasi putih seharga Rp 4.500 per porsi
-Sambal Iblis seharga Rp 3.000 per porsi
Harga-harga tersebut belum termasuk pajak restoran sebesar 10%.

Senin, 22 November 2010

Berburu Pindang Patin Khas Palembang di Rumah Makan Sri Melayu

PALEMBANG - Apabila mengunjungi kota Palembang, belum lengkap rasanya bila belum mampir ke Rumah Makan Sri Melayu. Rumah Makan ini menyajikan suasana makan yang bernuansa Melayu Sumatera Selatan. Terletak di Jalan Demang Lebar Daun No. 1 Palembang - 30163, telepon +62 (0711) 420468 (tidak jauh dari istana gubernur Sumatera Selatan, Griya Agung) adalah merupakan Rumah Makan yang selalu dikunjungi oleh para pejabat dan orang penting jika berkunjung ke kota Palembang.

Karena penasaran dengan cerita bahwa rumah makan ini adalah merupakan rumah makan yang dikunjungi oleh pejabat-pejabat elit, maka ketika mengunjungi Palembang, penulis mencoba untuk menyempatkan diri berburu kuliner di rumah makan ini.

Rumah makan ini terletak di areal yang cukup luas (kira-kira luasnya sekitar 1 hektar) dengan banyak pepohanan yang rindang. Bangunan utama rumah makan ini bergaya bangunan khas Palembang yang sebagian besar terbuat dari kayu. Di tengah-tengah rumah makan terdapat sebuah kolam ikan dengan ikan yang cukup banyak dan besar. Tempat ini cukup nyaman bagi orang yang ingin menikmati makanannya sambil mengobrol. Wajar saja jika tempat ini dijadikan bagi para pejabat dan pebisnis sebagai tempat makan sambil mendiskusikan pekerjaan. Kabarnya tempat ini dapat menampung pengunjung hingga sekitar 300 orang.


Makanan yang disajikan bergaya penyajian seperti di restoran Minang, dimana semua jenis lauk dan makanan akan dikeluarkan. Kecuali untuk menu utama dan andalan dari rumah makan ini, yaitu pindang ikan, maka pelayannya akan menanyai pengunjungnya, ingin menu pindang jenis ikan apa. Di sini tersedia pindang ikan patin dan pindang ikan bawung. Penulis bersama dengan keluarga mencoba untuk memesan pindang ikan patin dan pindang ikan bawung supaya dapat merasakan semua jenis pindangnya. Pindang ini dimasak dengan campuran daun kemangi yang dipadukan dengan aroma campuran berbagai bahan tambahan lainnya, seperti lengkuas, tomat, nanas, dan mentimun. Sebenarnya di rumah makan ini masih ada 1 jenis pindang lagi, yaitu pindang ikan salai (ikan yang diasap).

Sedangkan menu lainnya dihidangkan seluruhnya di atas meja, ada ikan seluang goreng (ikan seluang merupakan ikan khas sungai Musi berbentuk kecil-kecil dan digoreng sampai garing seperti ikan asin), cumi goreng tepung, sate ikan (jangan dibayangkan kalau bentuknya seperti sate yang kita kenal, karena sate ikan ini adalah ikan yang dihaluskan dan diberi tepung kanji kemudian dibentuk seperti seperti bola dan ditusukkan pada sebatang lidi), tempoyak (berbahan dasar durian mentah difermentasikan yang dibungkus daun pisang dan dipepes dengan cabe merah dan terasa asam), sambal goreng pete, lalapan, serta tidak ketinggalan sambal mangga yang merupakan sambal khas Sumatera.

Pindang ikan patin dan bawung disajikan dalam tempat khas sehingga masih tetap panas. Penulis sangat menikmati makanan ini, walaupun sebenarnya penulis kurang cocok dengan masakan bergaya Melayu yang cukup pedas. Namun karena rasanya yang khas agak asam dan segar, sehingga hidangan ini sangat cocok disantap ketika siang dimana cuaca di kota Palembang yang cukup panas. Namun sebenarnya masih ada satu tempat yang menyajikan patin ikan yang rasanya menurut penulis lebih enak dibandingkan tempat ini, yaitu Rumah Makan Pindang Meranjat Ibu Ucha, namun keunggulan pindang di Rumah Makan Sri Melayu ini adalah pindang yang dihidangkan senantiasa tetap hangat karena dihidangkan di tempat khusus yang terbuat dari bahan stainless steel dan di bawahnya terdapat tungku api kecil untuk menghangatkan.

Di tempat ini juga menyediakan aneka jenis minuman dingin maupun hangat seperti jus tomat, jus jambu, jus alpukat, teh manis, dan minuman kelapa muda yang segar

Penulis membayangkan bahwa Rumah Makan ini adalah merupakan rumah makan kalangan pejabat sehingga harganya tentulah sangat mahal. Tapi ternyata bayangan ini tidak terbukti. Harga makanan di tempat ini relatif masih wajar dan tidaklah sangat mahal. Harga pindang per porsinya rata-rata adalah Rp 15.000.

Menurut informasi yang berhasil penulis peroleh, rumah makan ini didirikan sejak tahun 1991 oleh Ismail Umar, dan Komariah yang konsepnya terinspirasi ketika mereka berkunjung ke Malaysia. Bahkan saat ini Rumah Makan Sri Melayu telah memiliki cabang di Jakarta yaitu di Jalan Veteran, Bintaro dan Bendung Hilir, samping Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta Pusat.

Minggu, 14 November 2010

Nasi Gudeg Koyor di Warung Semawis Semarang

SEMARANG - Perjalanan Penulis ke Kota Semarang yang diawali dengan berburu kuliner ke kawasan kuliner SEMAWIS, sebagaimana telah ditulis pada artikel sebelumnya sebenarnya adalah kunjungan kebetulan, karena ide yang dicetuskan oleh sepupu penulis dan suaminya. Karena waktu yang sudah malam ketika penulis beserta rombongan mendarat di kota Semarang, serta perut yang tidak dapat diajak berkompromi lagi, sehingga penulis menanyakan kira-kira lokasi kuliner mana yang dapat dikunjungi untuk segera mengisi perut ini. Sepupu penulis yang juga bingung harus ke mana untuk mencari makanan yang bisa menyesuaikan selera setiap orang dalam rombongan kami ini akhirnya mengajukan ide untuk ke pusat kuliner Semawis. Karena kabarnya di tempat ini segala jenis makanan tersedia, sehingga setiap orang dapat mencari menu kulinernya sendiri-sendiri.

Hanya saja kala itu, sepupu penulis tidak mengetahui secara pasti letak Semawis ini, karena ia juga belum pernah mengunjungi tempat ini.
Untung saja, sepupu penulis menggunakan handphone yang dapat mengakses internet secara mudah yang didukung dengan operator seluler Telkomsel Simpati. Apalagi katanya jaringan Telkomsel saat ini dapat membuka aplikasi GOOGLE MAPS, sehingga kita dapat dengan mudah mencari lokasi suatu tempat dengan menggunakan peta Google, layaknya kita mengakses dengan komputer atau laptop. Maka dengan menggunakan handphone-nya kami mencoba mencari alamat Semawis di Google dengan mengetikkan kata pencarian "Semawis + Semarang". Akhirnya diketahui bahwa letak Semawis adalah di Jalan Gang Warung. Kemudian kami buka aplikasi Simpati Google Maps dengan menggunakan fasilitas jaringan Telkomsel Simpati. Rupanya cara melakukan pencarian di sini sama seperti apabila kita membuka Google Maps pada komputer PC/laptop. Dengan mengetikkan kata "Gang Warung" pada kotak pencarian ("Search", tombol ada di bagian bawah), maka akan keluar pilihan "Gang Warung, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia". Setelah diklik pilihan tersebut, maka akan keluar peta lokasi Semawis. Untuk mendapatkan panduan ke lokasi yang kita cari ini, maka pada kolom di bagian bawah sebelah kanan klik menu "Directions", maka akan muncul isian kolom tempat titik awal berangkat (A), kami isikan dengan Ahmad Yani Airport, tempat lokasi kami saat itu. Setelah diklik tombol "get directions", muncullah jalur yang harus kami lalui supaya sampai ke lokasi tujuan. Kami ikuti panduan tersebut, ternyata kami memang tiba di tempat yang kami cari yaitu Semawis tanpa perlu khawatir tersesat. Sungguh senang, karena dalam sekejap kami sudah tiba di lokasi kuliner. Padahal sebelumnya timbul rasa khawatir, takut kalau tidak dapat menemukan lokasi kuliner yang kami buru ini, padahal badan sudah sangat lelah dan juga lapar. Sungguh luar biasa, saat ini hanya dengan bermodalkan sebuah Handphone dan Kartu Seluler Simpati dari Telkomsel yang dapat mengakses Google Maps, dunia sudah serasa berada digenggaman tangan, tidak perlu peta atau buku panduan ketika kita akan mengunjungi suatu daerah yang baru. Tanpa perlu rasa khawatir akan tersesat, kita sudah dapat menjelajah ke mana saja.

Gambar Contoh bentuk tampilan Simpati Google Maps (sumber Telkomsel)


Begitu sampai di pusat kuliner Semawis, rombongan kami pun berpencar, masing-masing berburu kuliner sesuai dengan seleranya. Penulis bersama dengan sepupu penulis akhirnya menjatuhkan pilihan pada menu Nasi Gudeg Koyor Mbok Sireng. Kebetulan Nasi Gudeg adalah merupakan menu favorit penulis. Yang membedakan nasi gudeg koyor ini dengan nasi gudeg biasa adalah terletak pada koyornya. Koyor adalah merupakan urat sapi yang dimasak hingga empuk dan berwarna kecoklatan.
Nasi Gudeg Koyor

Nasi Gudeg Koyor yang dihargai sebesar Rp 10.000 per porsi ini, terdiri dari gudeg nangka, krecek (kulit sapi), opor ayam, telor setengah potong, tahu serta koyor. Rasa gudeg khas Semarang ini yang manis namun tidak semanis gudeg khas Yogyakarta, menurut penulis cukup lezat. Tak terasa sepiring nasi gudeg koyor tandas dalam sekejap.
Sepupu penulis yang sedang makan gudeg koyor dan Mbok Sireng, Penjual Gudeg Koyor


Video tutorial cara mengakses GOOGLE MAPS menggunakan Telkomsel Simpati:

Panduan cara akses Google Maps via Handphone (sumber: http://www.tenriewa.co.cc/2010/11/berwisata-ke-bantimurung-dengan-bantuan.html):


Peta lokasi Semawis:

View Larger Map

Selasa, 26 Oktober 2010

Semawis: Pusat Jajanan Di Kawasan Pecinan Semarang

SEMARANG 15 Oktober 2010 - Ketika pesawat yang kami tumpangi mendarat di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, hari telah menjelang malam. Perut kami pun mulai protes meminta untuk diisi. Padahal kami masih masih harus ke hotel Grand Candi untuk check in. Dijemput oleh sepupu kami, kemudian penulis bertanya-tanya, kira-kira lokasi mana yang cocok dijadikan sebagai pilihan untuk BERBURU KULINER serta mengisi perut yang sejak tadi sudah ribut. Sepupu penulis pun menyebutkan satu lokasi, yang menurutnya cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk BERBURU KULINER, yaitu SEMAWIS. Menurut sepupu kami, Semawis adalah merupakan suatu kawasan pecinan yang pada malam hari dijadikan sebagai tempat para penjual kaki lima berjualan aneka jenis kuliner dan jajanan. Hanya saja kami tidak mengetahui dimana tepatnya lokasi kuliner tersebut. Sayangnya pada saat itu penulis tidak membawa laptop dan modem, sehingga tidak dapat searching di internet untuk mencari informasi tentang letak pusat jajanan Semawis ini. Namun sepupu penulis mengatakan bahwa handphonenya bisa mengakses internet. Apalagi katanya ia menggunakan jaringan Telkomsel, yang saat ini dapat membuka aplikasi GOOGLE MAPS, sehingga kita dapat dengan mudah mencari lokasi suatu tempat dengan menggunakan peta Google, layaknya kita mengakses dengan komputer atau laptop. Maka dengan menggunakan handphone-nya kami mencoba mencari alamat Semawis di Google dengan mengetikkan kata pencarian "Semawis + Semarang". Akhirnya diketahui bahwa letak Semawis adalah di Jalan Gang Warung. Kemudian kami buka aplikasi Simpati Google Maps dengan menggunakan fasilitas jaringan Telkomsel Simpati. Dengan Google Maps, maka diperolehlah petunjuk rute menuju ke lokasi Semawis. Kami ikuti panduan tersebut, ternyata kami memang tiba di tempat yang kami cari yaitu Semawis tanpa perlu khawatir tersesat. Sungguh senang, karena dalam sekejap kami sudah tiba di lokasi kuliner. Padahal sebelumnya timbul rasa khawatir, takut kalau tidak dapat menemukan lokasi kuliner yang kami buru ini, padahal badan sudah sangat lelah dan juga lapar. Sungguh luar biasa, saat ini hanya dengan bermodalkan sebuah Handphone dan Kartu Seluler Simpati dari Telkomsel yang dapat mengakses Google Maps, dunia sudah serasa berada digenggaman tangan, tidak perlu peta atau buku panduan ketika kita akan mengunjungi suatu daerah yang baru. Tanpa perlu rasa khawatir akan tersesat, kita sudah dapat menjelajah ke mana saja.


Gambar Contoh bentuk tampilan Simpati Google Maps (sumber Telkomsel)


Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan penulis dari pencarian Google, Semawis yang terletak di Gang Warung, yang merupakan suatu kawasan pecinan yang pada malam hari sengaja ditutup bagi kendaraan bermotor. Konon kabarnya Semawis ini sengaja diciptakan oleh solidaritas masyarakat Tionghoa di Semarang untuk tujuan pariwisata. Oleh sebab itu, maka tempat ini dinamakan dengan sebutan "SEMAWIS" yang merupakan singkatan dari "Semarang Untuk Pariwisata". Namun ada yang menyebutkan bahwa kata "Semawis" berasal dari Bahasa Jawa yang artinya adalah "tersedia". Semawis mulai pertama kali dibuka pada tanggal 15 Juli 2005 dan dibuka pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu mulai pukul 18.00 hingga sekitar pukul 23.00

Untuk mencapai Pusat Jajanan Semawis ini jika dari Simpang Lima ambil arah melalui jalan Gajah Mada (dapat melalui Jalan Brigjen DI Panjaitan atau Jalan Pandanaran) dan di perempatan lampu merah Depok (yang ada Toko sepatu Bata) belok ke kanan.

Pusat jajanan Semawis ini terletak di sebuah gang dengan panjang sekitar 350 meter. Pada kedua ujung gang, terdapat sebuah gapura yang menandakan daerah ini sebagai Pecinan Semarang, Semawis. Sepanjang Semawis ini terdapat pedagang kaki lima yang didominasi dengan aneka kuliner baik kuliner khas Tionghoa maupun kuliner khas Semarang dan Jawa Tengah. Makanan yang dijajakan di sini sebagian besar adalah mengandung babi, walaupun bagi pengunjung yang harus memilih masakan halal, juga ada namun harus berhati-hati dalam memilih. Makanan yang dijajakan antara lain: Nasi Campur khas Tionghoa (mengandung babi), sate, gudeg koyor khas Semarang, nasi pindang, nasi soto, nasi ayam, steamboat soup, bubur, bakmi, kwetiau, hingga makanan khas Palembang, Pempek. Selain itu juga tersedia penjual aneka jenis minuman, penjual aksesoris dan pernak-pernik. Pada bagian agak ke dalam, ada suatu panggung kecil tempat orang yang ingin berkaraoke.

Pada kesempatan ini penulis dan rombongan mencoba beberapa jenis kuliner seperti gudeg koyor khas Semarang, nasi pindang dan nasi soto, nasi campur, serta minuman liang teh. Gudeg koyor dengan harga Rp 10.000 per porsi yang terdiri dari gudeg nangka, krecek, opor ayam, telor setengah potong serta koyor (urat sapi). Rasa gudeg yang manis khas Semarang (berbeda dengan gudeg Jogja) menurut penulis cukup lezat juga. Selain itu penulis juga mencicipi Nasi Pindang daging sapi, yang rasanya juga cukup manis. Minuman yang dicoba adalah liang teh yang konon sebagai minuman penurun panas dengan harga Rp 3.000 per gelas. Penulis sangat senang karena dapat mencicipi salah satu makanan favorit penulis yaitu Gudeg Semarang di Semawis ini, yang cita rasanya tidak dapat penulis temukan di Jakarta.

Tak terasa setelah makan dan berkeliling ternyata waktu telah menunjukkan pukul 22.00, sehingga kami sudah harus segera kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok harus menghadapi acara yang cukup padat.

Peta lokasi Semawis:

View Larger Map

Video tutorial cara mengakses GOOGLE MAPS menggunakan Telkomsel Simpati:

Jumat, 22 Oktober 2010

Berburu Kuliner Ke Luar Negeri Tetap Dapat Berkomunikasi Tanpa Takut Kena Roaming

Hasil berburu kuliner yang dilakukan penulis sampai saat ini dan telah diulas dalam blog BERBURU KULINER ini seluruhnya adalah kuliner di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. Sebenarnya penulis bercita-cita untuk mencicipi berbagai kuliner dari seluruh pelosok Nusantara bahkan Manca Negara. Penulis bercita-cita untuk dapat seperti Bondan Winarno yang dapat melakukan perjalanan ke berbagai daerah baik di Indonesia maupun manca Negara untuk mencicipi aneka jenis kuliner di seluruh dunia.

Namun hingga saat ini, cita-cita penulis tersebut baru dapat terwujud sebatas melakukan perjalanan ke beberapa daerah untuk berburu kuliner asal setiap daerah yang telah dikunjungi tersebut. Sedangkan untuk mewujudkan cita-cita berburu kuliner ke daerah lain yang belum pernah dikunjungi ataupun ke Luar Negeri, maka saat ini penulis telah berusaha mempersiapkan berbagai hal. Yang paling utama adalah mengumpulkan berbagai informasi mengenai aneka kuliner khas dari tiap daerah, referensi lokasi kuliner. Dengan demikian, apabila suatu saat penulis mendapatkan tugas maupun melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri, maka penulis telah siap langsung berburu kuliner terbaik di daerah yang dikunjungi.

Satu yang tak kalah penting yang harus dipersiapkan dalam rangka berburu kuliner ke luar negeri adalah sarana komunikasi. Di saat teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang sangat pesat ini, maka dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat terpisahkan dengan telepon selular (ponsel) sebagai kita berkomunikasi. Bagi orang yang sering melakukan aktivitas di berbagai tempat, maka ponsel ini menjadi demikian penting. Penulis juga sangat merasakan ketika melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya, maka harapan penulis adalah ponsel yang dimiliki penulis ini dapat digunakan di daerah manapun tanpa harus melakukan registrasi ataupun mengubah nomor. Untuk itu, maka penulis harus memilih operator selular yang memiliki berbagai fasilitas yang memudahkan penggunanya dengan harga yang paling ekonomis. Untuk itulah, maka sejak awal penulis telah memilih untuk menggunakan operator selular XL. Apalagi saat ini operator selular XL ini telah memberikan berbagai macam fasilitas untuk pengguna ponsel BlackBerry.


Operator selular XL adalah merupakan operator selular pertama di Indonesia yang mempelopori tarif bebas roaming nasional. Ketika sekitar awal tahun 2000-an, ketika operator selular lainnya masih mengenakan biaya roaming ketika penggunanya berada di luar kota. Biaya roaming ini dikenakan ketika pengguna yang berada di luar kota menerima panggilan. Karena adanya fasilitas inilah maka ketika itu penulis menjatuhkan pilihan untuk menggunakan operator selular XL (nomor ponsel penulis hanya 6 digit di belakang 0817, yaitu nomor 0817 13XXXX, jadi penulis adalah pengguna setia XL lho… hehehe…). Tarif bebas roaming nasional ini benar-benar sangat bermanfaat ketika itu bagi penulis apalagi tugas penulis yang sering bepergian ke berbagai daerah di Indonesia.

Pada pertengahan bulan ini penulis memperoleh informasi dari Media Indonesia online, edisi tanggal 13 Oktober 2010 ternyata XL telah membuat sebuah terobosan baru, dimana XL memberikan suatu fasilitas baru kepada para penggunanya yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri berupa fasilitas “Bebas Roaming Internasional di 7 Negara”. Fasilitas ini diberikan untuk jenis layanan XL BlackBerry. Menurut salah satu media online yaitu Kaltim Post, layanan bebas roaming internasional yang diberikan XL ini adalah merupakan inovasi layanan pertama di dunia. Fasilitas bebas roaming internasional ini diberikan untuk pengguna di 7 negara yaitu: Malaysia (dengan operator Celcom), Singapura (dengan operator M1), Kamboja (dengan operator Hello), Bangladesh (dengan operator Robi), Sri Lanka (dengan operator Dialog), Hongkong (dengan operator SmartTone) dan Jepang (dengan operator Softbank).

Fasilitas layanan bebas roaming internasional ini berlaku untuk periode 13 Oktober 2010 s.d. 31 Desember 2010 yang akan otomatis diaktifkan apabila pelanggan mengaktifkan layanan BlackBerry Full Service Rp 99.000 per bulan tanpa perlu melalui proses registrasi. Fasilitas bebas roaming yang diberikan XL ini berupa (sebagaimana dikutip dari situs resmi XL):

Untuk pelanggan XL BlackBerry Full Service bulanan yang yang menggunakan kartu XL Prabayar bisa secara otomatis menikmati fasilitas gratis internasional roaming selama 3 hari pertama yang berlaku di 7 negara begitu mengaktifkan layanan XL BlackBerry dengan tarif hanya Rp. 99.000/bulan. Pelanggan tidak akan dikenakan biaya apapun untuk mengaktifkan layanan roaming internasionalnya. Fasilitas gratis roaming ini berlaku selama 3 hari pertama di negara yang dikunjungi serta untuk maksimal 3 kali kunjungan di negara tujuan dalam jangka waktu 30 hari atau sebulan. Untuk hari ke-4 dan seterusnya di setiap kunjungan akan dikenakan tarif roaming normal.

Sementara bagi pelanggan XL BlackBerry yang menggunakan kartu XL Pascabayar, fasilitas gratis internasional roaming bisa dinikmati selama 9 hari dalam jangka waktu 30 hari di 7 negara yang termasuk dalam daftar program bebas internasional roaming ini. Untuk hari ke-10 dan seterusnya, akan dikenakan tarif roaming normal.

Bagi pelanggan baru, cara mendapatkan fasilitas gratis layanan internasional roaming ini sangat mudah. Pelanggan cukup mengaktifkan layanan BlackBerry Full Service bulanan dengan cara kirim SMS dengan menuliskan “BB(spasi)BULAN lalu kirim ke 568. Setelah menerima notifikasi, jawab dengan ketik Y dan kirim lagi ke 568. Pelanggan akan mendapatkan notifikasi lagi yang menginformasikan bahwa dalam 24 jam layanan XL BlackBerry akan aktif. Dengan aktifnya layanan XL BlackBerry Full Service Bulanan, otomatis pula akan aktif fasilitas roaming internasional. Layanan Blackberry Roaming akan otomatis dihentikan saat pelanggan tiba di Indonesia.

Informasi selengkapnya dapat diperoleh di Situs Resmi XL atau baca di sini.

Dengan demikian, keinginan penulis untuk berburu kuliner ke luar negeri akan terbantu oleh XL tanpa perlu khawatir akan kesulitan dalam berkomunikasi karena mahalnya biaya pulsa untuk menelepon. Semoga penulis dapat mewujudkan keinginan untuk berburu kuliner di Luar Negeri, terutama mencoba kuliner di Singapura seperti di: Makan Sutra Hawker Centre (Glutton’s Bay Hawker Centre), Chinatown Complex Food Centre, East Coast Lagoon Food Village, Geylang Serai Market, Golden Mile Food Centre, Lau Pa Sat Festival Market, Maxwell Food Centre, Newton Food Centre, Zion Riverside Food Centre dan sebagainya. Semoga tercapai…

Selasa, 19 Oktober 2010

Liputan Hasil Berburu Kuliner di Kota Semarang dengan Nokia N8

SEMARANG - Salah satu potensi wisata yang menjadi andalan dari Kota Semarang adalah wisata kuliner. Apabila disebutkan jenis-jenis kuliner seperti wingko babat, bandeng presto, lumpia semarang, tentunya kita akan dapat membayangkan bahwa jenis kuliner yang disebutkan tersebut adalah berasal dari Kota Semarang.

Salah satu kuliner yang wajib dijadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang adalah bandeng presto. Selama ini, wisatawan yang berkunjung ke Semarang, pastilah akan mencari Bandeng Presto "Juwana" yang Tokonya terletak di Jalan Pandanaran. Penulis juga selalu tidak lupa untuk menyempatkan diri ke lokasi Toko Juwana ini untuk mencari oleh-oleh khas Semarang, terutama untuk membeli Bandeng Presto.

Namun pada kunjungan ke Semarang kali ini, Penulis mendapatkan informasi dari Pemilik Hotel Olympic tempat penulis menginap, bahwa ada satu tempat yang menjual Bandeng Presto, yang rasanya lebih enak dibandingkan dengan Bandeng Presto "Juwana". Namanya adalah Bandeng Presto "Super Vit", yang terletak di Jalan Tanah Mas. Penasaran dengan informasi berharga ini, maka penulis mencoba untuk berburu kuliner ini.
Namun setelah ditanyakan kepada supir yang mengantarkan penulis, ternyata mereka tidak mengetahui lokasi kuliner yang satu ini. Bingung juga untuk mencari tahu letak tempat ini, karena informasi tentang lokasi yang diberikan kurang lengkap dan juga penulis tidak memahami jalan-jalan di Semarang.

Untunglah penulis memiliki Handphone Nokia N8 yang dilengkapi dengan fitur yang cukup lengkap. Penulis coba mencari alamat lengkap lokasi ini di internet, dan setelah dicari melalui search engine, ternyata diperolehlah alamat lengkap Lokasi Kuliner ini adalah di Jalan Selomas Raya B-17, Semarang. Kemudian dengan menggunakan fitur Ovi Maps yang juga telah diberikan secara gratis dalam Handphone Nokia N8 ini, penulis berhasil menemukan lokasi kuliner ini. Untung saja penulis memiliki Handphone Nokia N8, yang memiliki fitur GPS lengkap berupa:
  • Penerima GPS, A-GPS terpadu
  • Ovi Maps dengan navigasi gratis buat mobil & pejalan kaki
  • Penentuan Posisi Wi-Fi
  • Kompas dan akselerometer untuk orientasi tampilan yang benar
  • Gunakan Nokia Ovi Suite untuk mendapatkan peta negara terbaru di Ovi Maps N8 secara gratis.

Belum lengkap rasanya penulis membuat tulisan ini tanpa dilengkapi dengan foto, maka penulis mencoba mengabadikan kuliner yang satu ini melalui foto-foto yang juga diambil dengan menggunakan kamera dari Nokia N8 ini. Kamera Nokia N8 ini dilengkapi juga dengan kamera yang memiliki spesifikasi cukup lengkap berupa:
  • Kamera 12 megapiksel dengan lensa Carl Zeiss
  • Perbesaran 1/1.183” format sensor gambar pada optik
  • Jendela bidik 16:9 selayar penuh dengan parameter layar sentuh yang mudah digunakan
  • Lampu kilat Xenon dengan penghapusan red-eye otomatis
  • Perangkat lunak untuk pengenalan wajah
  • Autofokus
  • Panjang fokus : 5,9 mm (setara dengan 28mm sampai 35mm format film)
  • Angka F/Aperture: F2.8
  • Format file foto : JPEG/EXIF
  • Perbesaran hingga 2x (digital) untuk gambar
  • Perbesaran hingga 3x (digital) untuk video
  • Kamera kedua untuk panggilan video (VGA, 640 x 480 piksel)
  • Fitur settingan favorit
  • Menggunakan kontrol kamera manual untuk mengatur keseimbangan warna putih, mode pemandangan, kompensasi eksposure, nuansa warna, jendela bidik dengan grid, tingkat ketajaman, kontras, kontrol lampu kilat, sensitifitas cahaya(ISO), waktu hitung mundur, pengenalan wajah
sehingga hasil jepretan Nokia N8 dengan kamera 12 megapiksel yang dilengkapi dengan dengan lensa Carl Zeiss ini kualitasnya cukup baik dan dapat dipasang pada tulisan ini. Sehingga Pembaca dapat melihat gambar detil dari Toko Bandeng Presto "Super Vit" di bawah ini (silakan klik gambar di bawah ini untuk perbesar).

Di samping fitur yang dimiliki Nokia N8 berupa fitur Navigasi dan GPS serta kamera yang cukup canggih, ternyata Nokia N8 masih memiliki banyak fitur-fitur canggih lainnya. Untuk fitur selengkapnya dapat dilihat di sini.

Kembali ke topik kita tentang berburu kuliner di Kota Semarang ini, maka setelah tiba kembali di Jakarta, penulis mencoba bandeng presto "Super Vit" ini. Rupanya memang benar, rasa bandeng presto ini jauh lebih enak dari pada bandeng presto yang sudah pernah penulis rasakan. Menurut penjual bandeng presto Super Vit ini, memang mereka hanya memproduksi bandeng presto ini sesuai dengan pesanan, wajar saja, ketika penulis memesan jumlah yang cukup banyak, masih harus menunggu 3 jam. Akhirnya penulis meminta agar pesanan ini dikirimkan saja ke hotel tempat penulis menginap. Rupanya dengan sistem ini, produk bandeng presto Super Vit ini tetap terjaga kesegaran dan cita rasanya. Jadi apabila para Pembaca ingin membeli bandeng presto ini, alangkah baiknya terlebih dahulu memesan melalui telepon di nomor: 024-3513457.

Selain dijual bandeng presto, di tempat ini juga dijual pepes bandeng presto. menurut penulis, pepes bandeng presto ini lebih enak daripada bandeng presto, karena bumbu yang telah diolesi merata pada ikan bandeng tersebut kemudian dibungkus daun pisang dan dipepes. Sehingga rasa bumbunya sangat terasa.

Harga bandeng presto Super Vit ini adalah Rp 55.000 per kg.

Lokasi Bandeng Presto Super Vit:

View Larger Map